GUGUS FUNGSI
Gugus fungsional (istilah dalam kimia organik ) adalah kelompok gugus khusus
pada atom dalam molekul, yang berperan dalam memberi karakteristik reaksi kimia
pada molekul tersebut. Senyawa yang bergugus fungsional sama memiliki reaksi
kimia yang sama atau mirip.
Gugus fungsi mengacu pada atom
tertentu yang terikat dalam susunan tertentu yang memberikan sifat fisik dan
kimia tertentu senyawa. Gugus fungsi adalah Sekelompok atom yang bertanggung
jawab untuk reaksi karakteristik senyawa. Sebagai contoh,
gugus hidroksil adalah kelompok fungsional alkohol. Dalam asam amino, dua gugus
fungsional – gugus amino dan gugus karboksil – yang melekat pada atom karbon yang
sama.
Dalam kimia organik, gugus fungsi
adalah kelompok tertentu atom atau ikatan dalam senyawa yang bertanggung jawab
untuk karakteristik reaksi kimia senyawa itu. Gugus fungsi yang sama akan
berperilaku dengan cara yang sama (misalnya, mengalami reaksi yang sama)
terlepas dari senyawa yang menjadi bagiannya. Gugus fungsi juga memainkan
peranan penting dalam nomenklatur senyawa organik; menggabungkan nama-nama
kelompok fungsional dengan nama-nama alkana induk menyediakan cara untuk
membedakan senyawa.
Atom-atom dari gugus fungsional yang
dihubungkan bersama dan dengan senyawa lainnya dengan ikatan kovalen. Atom
karbon yang pertama melekat pada gugus fungsional yang disebut sebagai karbon
alpha; kedua, karbon beta; ketiga, karbon gamma, dll. Demikian pula, gugus
fungsi dapat disebut sebagai primer, sekunder, atau tersier tergantung pada
apakah itu melekat pada satu, dua, atau tiga atom karbon.
Gugus fungsi memainkan peran penting
dalam mengarahkan dan mengendalikan reaksi organik. Rantai alkil sering
reaktif, dan arah reaksi spesifik sulit; rantai alkil tidak jenuh dengan
kehadiran gugus fungsional memungkinkan untuk reaktivitas tinggi dan
spesifisitas. Seringkali, senyawa yang difungsikan dengan kelompok-kelompok
tertentu untuk reaksi kimia yang spesifik.
Fungsionalisasi mengacu pada
penambahan kelompok fungsional untuk suatu senyawa dengan sintesis kimia.
Melalui metode sintesis rutin, setiap jenis senyawa organik dapat menempel ke
permukaan. Dalam ilmu material, fungsionalisasi digunakan untuk mencapai sifat
permukaan yang diinginkan; kelompok fungsional juga dapat digunakan untuk
menghubungkan molekul kovalen fungsional pada permukaan perangkat kimia.
Dalam kimia organik, kelompok
fungsional yang paling umum adalah karbonil (C = O), alkohol (-OH), asam
karboksilat (CO2H), dan amina (NH2). Hal ini penting
untuk dapat mengenali kelompok fungsional dan sifat fisik dan kimia yang mereka
mampu senyawa.
Gugus fungsi bagian paling reaktif dari suatu
senyawa karbon,gugus fungsi menyebabkan perbedaan sifat yang khas pada
senyawa karbon, sesuai dengan berbedanya gugus fungsi yang terdapat dalam suatu
senyawa tersebut. Perbedaan ini disebabkan oleh gugus fungsi yang diikat
berbeda. Gugus fungsi bisa berupa ikatan karbon tunggal / rangkap 1, rangkap
dua, rangkap tiga, dan atom/ gugus atom. Meskipun senyawa-senyawa karbon
mempunyai unsure dasar sama yaitu karbon.
1. Alkana
Tata nama IUPAC untuk alkana
didasarkan dari identifikasi rantai hidrokarbon. Rantai hidrokarbon
tersaturasi, tidak bercabang maka dinamai sistematis dengan akhiran
"-ana". Berikut ini adalah cara penamaan senyawa alkana :
1.Rantai karbon lurus Alkana rantai
karbon lurus biasanya dikenali dengan awalan n-(singkatan dari normal) ketika
tidak ada isomer. Meskipun tidak diwajibkan, tapi penamaan ini penting karena
alkana rantai lurus dan rantai bercabang memiliki sifat yang berbeda.
Misalnya n-heksana atau 2- atau 3-metilpentana.
Mulai
dengan jumlah karbon mulai dari lima diberi nama dengan imbuhan jumlah yang
ditentukan IUPAC diakhiri dengan -ana. Contohnya antara lain adalah pentana,
heksana, heptana dan oktana.
2.
Rantai karbon bercabang Model dar isopentana (nama umum) atau 2-metilbutana
(nama sistematik IUPAC) Untuk memberi nama alkana dengan rantai bercabang
digunakan langkah-langkah berikut:
- Cari rantai atom karbon terpanjang
- Beri nomor pada rantai tersebut, dimulai dari ujung yang terdekat dengan cabang
- Beri nama pada cabang-cabangnya
Nama
alkana dimulai dengan nomor letak cabang, nama cabang, dan nama rantai utama.
Contohnya adalah 2,2,4 trimetilpentana yang disebut juga isooktana.
Rantai terpanjangnya adalah pentana dengan tiga buah cabang metil
(trimetil) pada karbon nomor 2, 2, dan 4.
2.
Alkena
Alkena adalah hidrokarbon
alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap (C = C). Senyawa yang
mempunyai dua ikatan rangkap disebut alkadiena, yang
mempunyai tiga ikatan rangkap disebutalkatriena,dan
seterusnya. Alkena ternyata mengikat lebih sedikit dua atom hidrogen
dibandingkan alkana. Karena rumus umum alkana CnH2n + 2, maka rumus umum alkena adalah :
CnH2n
Tata Nama Alkena
1. Alkena rantai
lurus
Nama alkena rantai lurus
sesuai dengan nama–nama alkana, tetapi dengan mengganti akhiran –ana menjadi –ena.
Contoh:
• C2H4etena
• C3H6propena
• C4H8butena
2. Alkena rantai
bercabang
Urutan penamaan adalah:
a) Memilih rantai induk,
yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.
b) Memberi nomor, dengan
aturan penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk, sehingga ikatan
rangkap mendapat nomor terkecil (bukan berdasarkan posisi
cabang).
c) Penamaan, dengan
urutan:
- nomor atom C yang
mengikat cabang
- nama cabang
- nomor atom C ikatan
rangkap
- nama rantai induk
(alkena)
3.
Alkuna
Alkuna
adalah hidrokarbon yang mengandung satu ikatan rangkap tiga di antara dua atom
karbon. Catat bahwa akhir nama masing-masing adalah -una. Akhiran ini
menunjukkan adanya rangkap tiga di dalam molekul. Rumus umum untuk alkuna ini
adalah CnH2n-2.Alkuna juga merupakan contoh dari deret homolog.
Aturan Penamaan Senyawa Alkuna
- Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap tiga, berarti senyawa tersebut merupakan senyawa alkuna.
- Hitung jumlah atom C-nya.
- Tuliskan awalan berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -una.
- Jika jumlah atom C senyawa alkuna lebih dari 3, beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil terletak pada atom C yang terikat ikatan rangkap tiga. Kemudian, penamaan senyawa diawali oleh nomor atom C pertama yang terikat ke ikatan rangkap 3, diikuti tanda (-) dan nama rantai induk.
Aturan Penamaan Senyawa Alkuna Rantai
Bercabang
- Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap tiga, berarti senyawa tersebut merupakan senyawa alkuna.
- Tentukan rantai induk dan rantai cabangnya. Rantai induk ditentukan dari rantai atom C terpanjang yang mengandung ikatan rangkap tiga.
- Beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil terletak pada atom C yang terikat ikatan rangkap tiga.
- Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkuna rantai lurus.
- Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.
- Urutan penulisan nama senyawa sama dengan urutan penulisan nama senyawa alkana dan alkena.
4. Alkohol
Alkohol adalah senyawa
dengan rumus umum CnH(2n+2)O. Alkohol mengandung gugus
fungsi –OH. Struktur alkohol sering dinyatakan sebagai R – OH, dengan R adalah
rantai karbon alkil.
Tata Nama Alkohol / Tata Nama Alkanol
Alkanol adalah nama
IUPAC untuk senyawa alkohol (mengandung gugus fungsi hidroksil, -OH). Alkohol
berasal dari alkana dengan satu atom H diganti dengan gugus –OH. Nama rantai
R-OH berakhiran –ol yang menggantikan akhiran –a pada alkana. Jadi R-H menjadi
R-OH, alkana menjadi alkohol. Mengenai tata nama alkohol ini terdiri
dari dua macam, yaitu nama IUPAC dan nama Trivial (nama dagang).
Tata nama alkohol yang bercabang,
adalah:
- Rantai induk: rantai terpanjang yang mengandung gugus –OH. Nama rantai induk diberi akhiran –ol.
- Cabang: alkil yang terikat pada rantai induk. Nama cabang diberi akhiran –il.
- Penomoran digunakan untuk menunjukan letak gugus –OH dan alkil pada rantai induk. Penomoran dimulai dari ujung rantai induk yang terdekat dengan gugus –OH.
- Bila gugus –OH lebih dari satu, nama rantai induknya adalah alkanadiol, alkanatriol, dan seterusnya untuk senyawa yang mengandung gugus –OH berturut – turut sebanyak 2, 3 dan seterusnya. Sebagai contoh: CH3CH(OH)CH2OH adalah 1,2-propanadiol atau propana-1, 2-diol.
Nama IUPAC yang lain
untuk alkohol adalah hidroksi alkana. Hidroksi menunjukan gugus –OH dan alkana
menunjukan rantai karbon.
Nama trivial alkohol adalah alkil alkohol. Alkil menunjukan
rantai karbon dan alkohol menunjukan gugus –OH.
Berdasarkan letak
gugus –OH pada rantai karbon, alkohol dikelompokan menjadi tiga jenis, yaitu
alkohol primer, sekunder dan tersier.
- Alkohol primer: gugus –OH terikat pada atom C primer (1o).
- Alkohol sekunder: gugus –OH terikat pada atom C sekunder (2o)
- Alkohol tersier: gugus –OH terikat pada atom C tersier (3o)
5. Aldehid
Aldehid atau alkanal
merupakan gugus karbonil yang terikat pada atom hidrogen dan gugus hidrokarbon
(CHO).
Contoh :
Jadi, aldehid mempunyai rumus umum.
Perhatikan contoh di atas! Jumlah atom C = 2, H = 4, dan O = 1.
Jika dituliskan rumus molekulnya adalah C2H4O. Secara umum rumus molekul aldehid adalah seperti berikut.
CnH2nO
Tata nama aldehid
dilakukan dengan dua cara yaitu menurut sistem IUPAC dan nama trivial. Tata
nama aldehid berdasarkan sistem IUPAC diturunkan dari nama alkana induknya
dengan mengubah huruf terakhir -a pada alkana dengan huruf -al untuk aldehida.
Tentukan rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi. Penomoran selalu dari
atom C pada gugus fungsi sehingga atom karbon pada
gugus –CHO selalu memiliki nomor 1.
Contoh :
Penomoran atom karbon pada aldehida dapat menggunakan huruf
Yunani. Karbon terdekat dengan gugus –CHO disebut karbon alfa (α). Karbon
berikutnya beta (β), kemudian gamma (δ) atau delta (Δ), dan seterusnya.
Tata nama trivial senyawa aldehid diambilkan dari nama asam
karboksilat induknya dengan mengubah asam-at menjadi akhiran aldehida. Misalnya
asam asetat menjadi asetaldehid.
Nama IUPAC dan Trivial Aldehid
Rumus
Molekul
|
Struktur
|
Nama IUPAC
|
Nama Trivial
|
C1H2O
|
|
Metanal
|
Formaldehid
|
C2H4O
|
|
Etanal
|
Asetaldehid
|
C3H6O
|
|
Propanal
|
Propionaldehid
|
C4H8O
|
|
Butanal
|
Butiraldehi
|
6. Keton
Keton atau alkanon
merupakan gugus fungsi yang mengandung gugus karbonil (C=O) yang diikat oleh
dua gugus alkil.
Perhatikan contoh berikut!
Jadi rumus umum dari keton adalah seperti berikut.
Senyawa pada contoh di atas memiliki rumus molekul C3H6O.
Jadi keton mempunyai rumus molekul yang seperti berikut.
CnH2nO
Rumus molekul keton sama dengan rumus molekul aldehida. Oleh
karena itu, keton dan aldehida merupakan isomer fungsional.
a. Tata Nama Keton
Tata nama untuk keton menurut sistem IUPAC yaitu dengan mengubah
akhiran -a pada alkana dengan huruf -on. Tentukan rantai terpanjang yang
melewati gugus fungsi –CO–. Penomoran dimulai dari ujung terdekat gugus
fungsi.
Contoh :
Tata nama trivial keton, diambilkan dari nama alkil yang melekat
pada gugus karbonil kemudian ditambahkan kata keton. Perhatikan tata nama IUPAC
dan trivial dari keton pada tabel berikut.
Nama IUPAC dan Trivial
Keton
Rumus
Molekul
|
Struktur
|
Nama IUPAC
|
Nama Trivial
|
C3H6O
|
|
propanon
|
aseton (dimetil keton)
|
C4H8O
|
|
2-butanon
|
etil metil keton
|
C5H10O
|
|
3-pentanon
|
dietil keton
|
C5H10O
|
|
3-metil-2-butanon
|
isopropi
|
7. Asam Karboksilat
Asam karboksilat
mempunyai gugus fungsi berupa gugus karboksilat –COOH
atau,
Perhatikan contoh asam karboksilat berikut.
Dari struktur senyawa pada contoh di atas, dapat disimpulkan
bahwa rumus umum asam karboksilat adalah seperti berikut.
CnH2nO2
Bagaimana tata nama asam karbosilat? Tata nama asam karboksilat
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sistem IUPAC dan nama trivial.
Tata nama asam karboksilat berdasarkan sistem IUPAC diturunkan
dari nama alkana induknya dengan memberi awalan asam dan mengubah akhiran -a
pada alkana dengan -oat.
Tentukan rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi.
Penomoran selalu dari atom C gugus fungsi sehingga atom karbon pada gugus –COOH
selalu memiliki nomor 1.
Contoh :
Penomoran atom karbon pada asam karboksilat dapat menggunakan
huruf Yunani. Karbon terdekat dengan gugus –COOH disebut karbon alfa (α).
Karbon berikutnya beta (β), kemudian gamma (γ), delta (Δ), dan seterusnya.
Contoh :
Adapun tata nama trivial asam karboksilat diambilkan dari sumber
asam karboksilat tersebut. Misalnya asam metanoat, nama trivialnya asam formiat
atau asam semut (formica dalam bahasa Latin berarti semut), karena asam
metanoat ditemukan pada semut merah. Beberapa nama menurut IUPAC dan nama
trivial asam karboksilat dapat kamu lihat pada tabel berikut.
Nama IUPAC dan Nama Trivial Asam Karboksilat
No.
|
Rumus Struktur
|
Nama IUPAC
|
Nama Trivial
|
(Latin)
|
1.
|
|
asam metanoat
|
asam formiat
|
formica = semut
|
2.
|
|
asam etanoat
|
asam asetat
|
acetum = cuka
protos = pertama
|
3.
|
|
asam propanoat
|
asam propionat
|
pion = lemak
|
4.
|
|
asam butanoat
|
asam butirat
|
butyrum = men
|
8.
Ester
Ester merupakan
senyawa yang diturunkan dari asam karboksilat dengan mengganti hidrogen pada
gugus hidroksilnya dengan gugus hidrokarbon. Oleh karena itu, secara umum
struktur dari ester dapat dituliskan seperti berikut.
Ester disebut juga alkil alkanoat. Bagaimana penamaan ester?
Penamaan ester menurut IUPAC dilakukan dengan menyebutkan
terlebih dahulu alkil yang melekat pada gugus karbonil kemudian nama karboksilatnya.
Adapun tata nama trivial ester disesuaikan dengan tata nama trivial
karboksilat.
Nama IUPAC dan Trivial Ester
Struktur
|
Nama IUPAC
|
Nama Trivial
|
|
metil etanoat
|
metil asetat
|
|
etil etanoat
|
etil asetat
|
|
metil propanoat
|
metil propionat
|
9. Eter
Eter atau alkoksi
alkana terbentuk dari dua alkohol yang bereaksi dengan melepaskan molekul air
Contoh :
C2H5OH
|
C2H5–OH
|
→
|
C2H5–O–C2H5
|
+
|
H2O
|
|
etanol
|
+
|
etanol
|
→
|
Etoksi
etana
|
air
|
Secara umum, rumus molekul eter dapat dituliskan seperti
berikut.
R–O–R'
Gugus fungsi –O– terikat pada dua gugus alkil. Gugus alkil dapat
sama tetapi dapat juga berbeda. Perhatikan rumus molekul etoksi etana di atas.
Jumlah atom C = 4, H = 10, dan O = 1. Jika dituliskan rumus molekulnya
adalah C4H10O. Secara umum rumus molekul eter
adalah seperti berikut.
CnH2n+2O
a. Tata Nama Eter
Tata nama eter dapat dilakukan dengan sistem IUPAC dan nama
trivial. Menurut sistem IUPAC eter disebut juga alkoksi alkana. Tata nama
menurut IUPAC dilakukan dengan menetapkan alkil yang lebih kecil sebagai
alkoksi dan alkil yang lebih besar sebagai alkana. Tata nama dengan nama
trivial dilakukan dengan menyebutkan nama alkil sesuai urutan abjad dan
diakhiri eter. Jika kedua alkil sama digunakan awalan -di. Perhatikan tata nama
senyawa eter berikut.
Contoh Tata Nama pada Eter
No.
|
Rumus Struktur
|
Tata Nama IUPAC
|
Tata Nama Trivial
|
1.
|
|
metoksi isopropana
|
isopropil metil eter
|
2.
|
C2H5–O–C2H5
|
etoksi etana
|
dietil eter
|
10.
Amina
Amina adalah turunan amonia yang
satu atau lebih atom hidrogennya digantikan oleh gugus alkil atau senyawa
karbon mengandung nitrogen.
1. Senyawa Amina
Terdapat tiga jenis amina sesuai
dengan jumlah atom H yang dapat digantikan oleh gugus alkil, yaitu amina primer
(R–NH2), amina sekunder (R2–NH), dan amina tersier (R3–N).
Tata nama trivial untuk ketiga senyawa tersebut diturunkan dari nama gugus
alkilnya. Contoh :
Penataan nama secara sistematis
(IUPAC), amina primer diturunkan dari alkana dengan menambahkan kata –amino.
Nomor atom karbon terkecil diberikan kepada atom karbon yang mengikat
gugus –NH2.
Contoh :
Senyawa amina dianggap turunan dari
amonia sehingga sifat-sifatnya ada kemiripan dengan amonia. Amina adalah basa
lemah yang dapat mengikat proton (H+) membentuk garam amonium.
Misalnya, trimetilamina bereaksi dengan asam membentuk kation trimetilamonium.
(CH3)3N + H+
→ (CH3)3NH+
Garam dari trimetilamonium lebih
larut dalam air daripada amina yang sederajat. Reaksinya dapat digunakan untuk
melarutkan amina lain dalam larutan air. Garam amonium dari senyawa amina
berperan penting dalam obat-obatan yang tergolong daftar G (psikotropika).
Misalnya, kokain dipasarkan berupa garam hidroklorida berbentuk kristal padat
berwarna putih. Obat batuk dextromethorphan hidrobromine dibuat dalam bentuk
garam amonium bromida.
Pada panel counter farmasi biasanya
disediakan sampel garam amonium dari amina yang digunakan untuk meyakinkan
bahwa obatobatan tersebut larut dalam air.
11.
Haloalkana
Haloalkana terbentuk karena reaksi
senyawa alkana dengan unsur golongan halogen (F, Cl, Br, dan I). Senyawa
halogen organik diciptakan di laboratorium melalui reaksi substitusi dan reaksi
eliminasi.
Bagaimana penamaan haloalkana? Tata
nama senyawa haloalkana menggunakan nama IUPAC dan nama trivial. Tata nama
trivial biasanya digunakan dalam perdagangan. Tata nama menurut IUPAC digunakan
rumus sebagai berikut.
Awalan
– haloalkana
Contoh :
Apabila dalam senyawa haloalkana
terdapat lebih dari satu zat halogen, maka pemberian namanya diurutkan menurut
abjadnya.
Contoh :
Dalam penentuan nomor selalu diberi
nama dari ujung rantai yang paling dekat dengan halogen.
Contoh :
Tata nama trivial haloalkana
dirumuskan seperti berikut.
Alkil
+ awalan halida
Contoh :
Nama trivial senyawa tersebut adalah
butil klorida. Akan tetapi kebanyakan nama trival dipakai tidak berdasarkan
rumus, tetapi berdasarkan nama lazimnya.
Contoh :
Senyawa tersebut disebut dengan gas
freon.
Perhatikan nama IUPAC dan nama
trivial senyawa haloalkana berikut.
Tabel 1. Nama IUPAC dan Trivial
Haloalkana
No.
|
Rumus
Molekul
|
Nama IUPAC
|
Nama Trivial
|
1.
|
CH3Cl
|
Kloro Metana
|
Metil Klorida
|
2.
|
CH3CH2I
|
Iodo Etana
|
Etil Klorida
|
3.
|
CH2Cl2
|
Dikloro Metana
|
Metil Diklorida
|
4.
|
CHCI3
|
Trikloro Metana
|
Kloroform
|
5.
|
CHI3
|
Triodo Metana
|
Iodoform
|
6.
|
CCl4
|
Tetrakloro Metana
|
Karbon Tetraklorida
|
7.
|
CCl2F2
|
Dikloro Difluro
Metana
|
Freon
|
8.
|
CH3Br
|
Bromo Metana
|
Metil Bromida
|
sumber :
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/03/tata-nama-senyawa-alkuna-aturan-penamaan-rumus-struktur-contoh-soal-kunci-jawaban-kimia.html
https://rolifhartika.wordpress.com/kimia-kelas-xii/senyawa-karbon/a-alkohol/tata-nama-alkohol/
http://www.academia.edu/9807805/MAKALAH_GUGUS_FUNGSI
http://ilmualam.net/pengertian-gugus-fungsi.html
https://amaldoft.wordpress.com/2015/10/26/gugus-fungsi-dan-senyawa-turunan-alkana-turunan-alkana/
http://ainychemistry.blogspot.co.id/2013/01/kimia-unsur-gugus-fungsi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Gugus_fungsional
http://kimiadasar.com/tata-nama-alkohol/
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/09/tata-nama-aldehid-aturan-penamaan-iupac-trivial.html
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/09/tata-nama-keton-aturan-penamaan-iupac-trivial.html
https://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/09/tata-nama-asam-karboksilat-aturan-penamaan-iupac-trivial.html
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/09/tata-nama-ester-aturan-penamaan-iupac-trivial.html
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/09/tata-nama-eter-aturan-penamaan-iupac-trivial.html
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/09/senyawa-amina-sifat-kegunaan-tata-nama.html
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/09/tata-nama-haloalkana-aturan-penamaan-iupac-trivial.html
https://rolifhartika.wordpress.com/kimia-kelas-xii/senyawa-karbon/a-alkohol/tata-nama-alkohol/
http://www.academia.edu/9807805/MAKALAH_GUGUS_FUNGSI
http://ilmualam.net/pengertian-gugus-fungsi.html
https://amaldoft.wordpress.com/2015/10/26/gugus-fungsi-dan-senyawa-turunan-alkana-turunan-alkana/
http://ainychemistry.blogspot.co.id/2013/01/kimia-unsur-gugus-fungsi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Gugus_fungsional
http://kimiadasar.com/tata-nama-alkohol/
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/09/tata-nama-aldehid-aturan-penamaan-iupac-trivial.html
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/09/tata-nama-keton-aturan-penamaan-iupac-trivial.html
https://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/09/tata-nama-asam-karboksilat-aturan-penamaan-iupac-trivial.html
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/09/tata-nama-ester-aturan-penamaan-iupac-trivial.html
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/09/tata-nama-eter-aturan-penamaan-iupac-trivial.html
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/09/senyawa-amina-sifat-kegunaan-tata-nama.html
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/09/tata-nama-haloalkana-aturan-penamaan-iupac-trivial.html
Terima kasih atas materinya, saya ingin bertanya apakah gugus fungsi berpengaruh pada sifat fisika dan sifat kimia pada suatu struktur senyawa? mohon penjelasannya, terima kasih
BalasHapusterimakasih atas penjelasannya, saya ingin bertannya apakah sifat kimia ataupun fisika suatu senyawa dapat dengan mudah kita kenali menggunakan gugus fungsinya ?
BalasHapusterimakasih atas kunjungannya, ya kita dapat menentukan dengan mudah sifat kimia maupun fisika suatu senyawa dengan gugus fungsinya dikarenakan gugus fungsilah yang memberikan sifat" tersebut kepada senyawa yang ada
Hapusmungkin bisa ditambahkan reaksi2 khas yg terjadi pada masing2 gugus fungsinya ya. trimakasih..
BalasHapusterimakasih atas kunjungannya, terimakasih atas sarannya akan saya perbaiki kemudian hari :)
HapusTerimakasih untuk paparan materinya, sangat membantu 😀
BalasHapusterimakasih atas materi yang diposting, ini sangat membantu sekali, tetapi maaf, itu fotonya gak bisa diliat
BalasHapusTerima kasih atas materi yang telah dipaparkan. Sangat membantu dalam pembelajaran sebagai referensi:)
BalasHapus